Sejarah Berdirinya Yayasan Pendidikan Islam Al Munawwarah Murad (YPIAM)
Yayasan Pendidikan Islam Al Munawwarah Murad (YPIAM) berdiri di atas tanah wakaf keluarga Alm. Kol. Purn. H. Murad Hasyim yang terletak di Jl. Beo No. 76 G Medan Sunggal diwakafkan. Adapun latar belakang tanah wakaf tersebut dalam rangka untuk mengenang berpulangnya istri almarhum yang bernama almarhumah Hj. Munawwarah binti Manuhung, yang berpulang ke rahmatullah di Medan pada tanggal 1 Mei 1988 / 13 Ramadhan 1408 H, tutup usia 52 tahun. Almarhumah merupakan putri Bugis Bone kelahiran Kolonedale (Morawali), Sulawesi Tengah pada tanggal 28 November 1936. Almarhumah wafat, pada usia pernikahan almarhum ayahanda dan almarhumah Hj. Munawwarah mencapai 36 tahun yaitu usia pernikahan pada tanggal 28 Mei 1952 di Kolonedale Sulawesi Tengah.
Perjumpaan almarhum H.Murad Hasyim (putra Tanjung Balai Sumatera Utara) yang waktu itu pangkat perwira muda TNI AD dengan almarhumah Hj. Munawwarah sekitar tahun 1951. Pada waktu itu almarhum mendapat tugas negara di Kolonedale Sulawesi Tengah dan sekitar Sulawesi Selatan. Almarhum H. Murad Hasyim pernah mengatakan secara bergurau, peruntukkan tanah wakaf ini wujud cintanya dan kenangan pada almarhumah istrinya insya Allah menjadi amal jariah bagi almarhumah Hj. Munawwarah dan H. Murad Hasyim, aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin.
Walaupun sangat kecil dibandingkan dengan masjid Taj Mahal di Agra India, kisah suami raja Shah Jehan yang begitu cinta pada istrinya sehingga mempersembahkan suatu bangunan bersejarah berarsiktekur Islam yang sangat indah dan merupakan salah satu tujuh keajaiban dunia.
Pewakif tanah wakaf adalah almarhum Kol. Purn H. Murad Hasyim (mantan Aster Kodam II/BB, tahun 1975) menyerahkan kepada YPIA dihadapan Notaris H. Djaidir, SH dengan akte nomor 57 tanggal 12 oktober 1988.
Awalnya Yayasan Pendidikan Islam Al Munawwarah Murad (YPIAM) bernama Yayasan Pendidikan Islam Al Munawwarah (YPIA), memegang amanah yaitu berupa tanah wakaf ukuran 35,50m x 51 m (luasnya 1.810,5 ) SK. Camat No. 89/SKT/MS/1977 dan sekarang berstatus Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 1057 tanggal 31 maret 1998 (yang luasnya setelah diukur ulang menjadi 1.763 ) dijalan Beo, Kelurahan Sei Sikambing B, Kecamatan Medan Sunggal.
Nama Munawwarah di abadikan menjadi nama Yayasan, selanjutnya dilakukan perubahan disebabkan adanya UU No. 28 tahun 2004 mengenai perubahan nama Yayasan, sehingga Yayasan berubah menjadi bernama Yayasan Pendidikan Islam Al Munawwarah Murad (YPIAM) ditambah Murad.
Yayasan Pendidikan Islam Al Munawwarah Murad (YPIAM) bergerak dibidang pendidikan dan sosial keagaman yang tidak mencari laba (non profit motiv).
Dalam perjalanan YPIAM mengalami masa duka dimana para pendiri, penasehat, pengawas dan pengurusnya berpulang kerahmatullah diantaranya H. Murad Hasyim penasehat, meninggal dunia hari Ahad, 17 November 1994/ 24 Jumadil Akhir 1415 H, tutup usia 67 tahun. Tuan Syekh Haji A Dahlan Musa penasehat, meninggal dunia tahun 1996, dalam usia 78 tahun. Al Ustadz Drs. H. Abdul Halim Harahap penasehat, meninggal dunia tahun 2005, memasuki usia 47 tahun, pada waktu itu ustad H. Abdul Halim juga sebagai salah seorang anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) utusan Sumatera Utara. Haji Mahmud Sukri wakil ketua, meninggal dunia tahun 1989. Drs. Asa’ad Ibrahim wakil bendahara, meninggal dunia tahun 1999, tutup usia 49 tahun dan Kol. Purn Drs. H. Abdul Hafid, MBA (Bupati Deli Serdang periode tahun 1999-2004) sebagai penasehat, meninggal tahun 2006, dalam usia 62 tahun , kelahiran Pare-pare Sulawesi Selatan dan Ir. H M Arifin Kandi, MS (pengawas), meninggal 18 Maret 2009.
Di awal tahun 1994 pengurus YPIA mulai membenahi lokasi tanah wakaf yang waktu itu masih ditumbuhi lalang dan rumputan liar bekas tanaman padi, umbian, jagung dan lain lain. Secara bertahap rumputan dan lalang mulai di potong, dibersihkan sekaligus dilakukan penimbunan lokasi, termasuk lokasi di sekitarnya yang sekarang menjadi perumahan tempat tinggal para pengurus YPIAM. Penimbunan tanah di lokasi rencana tapak sekolah memerlukan banyak tanah timbun yang didatangkan dari sumbernya dengan menggunakan kendaraan mobil truk diperkirakan hampir 300 dam truk (dt).
Di atas tanah wakaf tersebut di tanam lebih kurang 30 pohon melinjo bibit unggul sumbangan abangda almarhum Ir. H. Syahrin L. Tobing (beralamat Perumahan Johor Permai). Maksud di tanam pohon melinjo selain untuk penghijauan, yang ditanam sejak tahun 1990 YPIAM untuk lingkungan penghijauan. Hasil dari buah melinjo diharapkan dapat membantu biaya operasional Yayasan. Akibat adanya pembangunan sekolah jumlah pohon melinjo berkurang lebih kurang sepuluh batang, hal ini disebabkan ada yang mati serta penambahan perluasan untuk bangunan sekolah.
Sejarah berdirinya RA Bunayya II dan SDIT Bunayya
Alhamdulillah, diawal tahun 1996 dilakukan peletakan batu pertama pembangunan fisik sekolah, yang dihadiri para ulama, orang tua, tokoh masyarakat, sahabat-sahabat, kaum muslimin dan keluarga besar almarhum H. Murad Hasyim. Secara bertahap didirikan tiga kelas ruang belajar, gedung pertama menghadap ke Selatan, sekolah tersebut di beri nama Bunnaya. Dana pembangunan diperoleh dari beberapa sumber mulai dari abang, kakak, adik (keluarga) sahabat-sahabat, para orang tua dan kaum muslimin baik berupa hadiah, infaq, sedekah, zakat maupun wakaf, bersifat pribadi maupun lembaga, swasta dan pemerintah yang tidak mengikat. Jumlahnya bervariasi mulai dari Rp. 10.000,-(sepuluh ribu rupiah) sampai sebesar puluhan juta rupiah.
Akhir tahun 1997, pembangunan tiga ruang kelas siap untuk dipakai dengan fasilitas dan infrastruktur yang terbatas dan sederhana.Pada tahun 1998 dimulai beroperasi RA (Raudhatul Atfhal) / Taman Kanak-kanak Bunayya II. Pada tahun 1998 juga dilanjutkan pembangunan tiga ruangan kelas di lantai dua. Setelah berjalan dua tahun RA Bunayya II para orang tua bertanya kemana anak kami setalah tamat untuk melanjutkan, sambil memberi saran agar dibangun kelas untuk dibukanya SDIT. Alhamdulillah tahun 2000, atas izin Allah SWT., SDIT Bunayya mulai beroperasional. Pembangunan terus dilanjutkan yaitu bangunan yang menghadap ke Barat berlantai tiga, terdiri dari ruang belajar, ruang guru, ruang kepala sekolah dan mushollah yang berada dilantai tiga, alhamdulillah pembangunan tahap II ini selesai tahun 2004.
Pada tanggal 13 Juli 2004 atas kesepakatan keluarga besar Almarhum H. Murad Hasyim, YPIAM mendapat tambahan aset berupa tanah wakaf di desa Pematang Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan, seluas 14.078,5, di atas tanah tersebut tumbuh ratusan pohon kelapa yang hasilnya digunakan untuk menambah biaya operasional YPIAM.
Mengingat bertambahnya animo masyarakat yang mempercayakan pendidikan anaknya ke Tamki dan TK/RA Bunnaya II serta SDIT Bunnaya, Alhamdulillah dilanjutkan pembangunan tiga ruang kelas di lantai III, dan insya Allah selesai bulan Juni 2008. Secara bertahap dilanjutkan penambahan ruangan komputer, ruang audio visual dan merenovasi perpustakaan. Alhamdulillah sampai dengan 2010 YPIAM telah membangun sebanyak 5 kelas untuk RA, ditambah 1 kelas ruangan untuk bermain dan kantor kepala sekolah. Adapun untuk SDIT Bunayya memiliki 12 kelas ruang belajar, 1 ruang kantor kepala sekolah, 1 ruangan guru, dan masing-masing 1 ruangan komputer, ruang audio visual, perpustakaan dan mushalla.